Membuka Sumbatan Koroner Jantung Tanpa Operasi

0914282p

Pengenalan teknik intervensi nonbedah pada jantung di RS.Jantung Binawaluya Jakarta.

Kompas.com- Penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah bisa menyebabkan kurangnya aliran darah ke otot jantung yang akan memicu serangan jantung dengan gejala utama nyeri dada.

Untuk membuka penyempitan tersebut dokter sudah bisa melakukannya tanpa operasi melalui tindakan intervensi koroner perkutan (Percutaneous coronary intervension/PCI). Namun pada pasien yang mengalami sumbatan total kronis, tindakan PCI lebih sulit dan belum umum dilakukan.

Sebelum ada teknik baru, sumbatan total kronis harus dibuka dengan operasi bypass. Hanya sedikit dokter yang mampu melakukan PCI pada kondisi sumbatan total kronis.

“Dulu dokter sudah angkat tangan kalau ada pasien yang mengalami sumbatan total. Namun dengan berkembangnya teknik pencitraan dan juga dikembangkannya kawat yang bisa masuk ke pembuluh darah, kini kondisi itu bisa diatasi tanpa operasi,” kata dr.Munawar, Sp.JP (K), ahli jantung dari RS.Jantung Binawaluya, Jakarta.

Dengan tindakan PCI, sumbatan total yang berhasil ditembus itu dibuka menggunakan balon lalu disanggah dengan stent (selongsong metal) sehingga aliran darah kembali lancar.

“Pada dasarnya sudah cukup banyak dokter di Indonesia yang mampu melakukannya, namun tingkat keberhasilannya berbeda-beda. Jika dokternya cukup ahli angka keberhasilannya mencapai 80 persen, bahkan dengan perkembangan teknologi bisa mencapai 90 persen,” katanya.

Selain lebih aman, karena tidak perlu operasi besar, dengan teknik PCI masa pemulihan pasien juga lebih cepat. Hanya saja kendala utamanya adalah biaya yang masih mahal.

“Biaya sebenarnya tergantung pada banyak sedikitnya sumbatan. Makin banyak sumbatan, makin banyak stent yang dipakai. Jika harus memasang tiga stent, biayanya setara dengan operasi bypass, kurang lebih Rp 140 juta,” paparnya.

Menurut Munawar, selama tahun 2011 RS.Jantung Binawaluya dari 350 pasien yang melakukan operasi balonisasi, ada 73 pasien kasus sumbatan total.

Untuk meningkatkan keterampilan dokter jantung dalam menanangi kasus sumbatan total, pada tanggal 2 Maret 2012 RS.Jantung Binawaluya menyelenggaran training bagi 30 dokter. “Kami berharap melalui kegiatan berbagi keterampilan mutu dokter di Indonesia akan sejajar, tidak ada satu yang lebih ahli dari yang lain,” pungkasnya. Sumber : www.health.kompas.com

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment